DPW Hidayatullah Papua Barat Gelar Daurah Muallim Grand MBA


Dalam rangka memantapkan program Gerakan Dakwah Mengajar dan Belajar Al-Qur`an (Grand MBA) serta menyiapkan Muallim Rumah Qur’an, Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah (DPW) Papua Barat menyelanggarakan Daurah Muallim Grand MBA yang berlangsung di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Arfai II, Manokwari, Papua Barat, pada tanggal 23-25 April 2021.


Kegiatan ini adalah bentuk keseriusaan DPW Hidayatullah Papua Barat untuk membumikan dan memberantas buta baca Al-Qur’an di Bumi Kasuari, serta tindak lanjut dari program Rumah Qur’an yang merupakan Program Hidayatullah secara Nasional.


Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Papua Barat Ust Muhammad Hasdar Ambal, menyampaikan pentingnya bagi setiap dai dan daiyah untuk memahami Al-Quran secara total, baik secara teks dan konteksnya. Karena Al-Qur’an adalah paduan bagi setiap dai dalam membersamai ummat.


“Pemahaman kita terhadap Al-Qur’an ini harus terus kita asah dengan terus belajar. Dengan ikutnya kita dalam daurah ini, adalah bentuk keseriusan kita membersamai umat di Papua Barat,” kata Ust Hasdar.


“Selain itu, para muallim harus siap untuk menjadi pelopor berdirinya Rumah-rumah Al-Qur’an di Papua Barat,” lanjutnya.


Perserta yang hadir dalam Daurah Muallim Grand MBA tersebut adalah perwakilan utusan dai dan daiyah Hidayatullah yang ada di Manokwari. Ada 2 orang utusan dari Kabupaten Teluk Bintuni serta 1 orang peserta dari Kota Senja Kaimana.



Sementara itu, Instruktur Nasional Grand MBA, Ustadz Muhdi Muhammad yang hadir sebagai pemateri, menyampaikan bahwa Grand MBA bukanlah sekedar belajar dan mengajar Al-Qur’an tapi merupakan gerakan membangun kesadaran masyarakat dengan nilai-nilai dan kemukjizatan Al-Qur’an.


“Kita sering dengar bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat. Tetapi, apakah kita sudah merasakan kemukjizatan Al-Qur’an di dalam kehidupan kita. Mari kita terus dalami Al-Qur’an dengan menggali makna serta menjadikannya sebagai pedoman hidup kita,” jelas Ust Muhdi yang merupakan alumni salah satu perguruan tinggi Hidayatullah ini.


Selain membedah buku-buku Grand MBA dan metode mengajarkannya, dauroh kali ini menekankan pentingnya menjadikan Grand MBA sebagai “aset” yang harus dijaga oleh setiap muallim serta dai dan daiyah Hidayatullah.


“Kita harus bangga sudah punya aset (baca: Metode GRAND MBA) ini. Untuk itu wajib untuk kita jaga dan kita ajarkan untuk kader dan ummat,” kata Muhdi mengingatkan.


Gerakan Nasional Dakwah Membaca dan Belajar Al Qur’an (Grand MBA) adalah merupakan program nasional Hidayatullah sebagai metode pilihan pembelajaran Al Qur’an secara tuntas dan sistematis. (Refra S/MKW)