Tokoh masyarakat Sorong, Papua Barat, Muhammad Ja’far, mengapresiasi peran ormas dan Pesantren Hidayatullah dalam menopang pembangunan di wilayah tersebut. Hal itu dikatakan Ja’far saat membuka acara Marhalah Ula yang digelar di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Sorong, baru baru ini.
Tokoh agama yang mewakili Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sorong ini, mengungkapkan mewakili seluruh elemen umat Islam di Sorong, pihaknya mengaku bersyukur atas kehadiran Hidayatullah di berbagai titik dakwah, khususnya yang ada di Sorong.
“MUI merasa sangat terbantu dalam membina masyarakat khususnya para pemuda Islam,” kata Ja’far.
Menurut Ja’far, pemuda sebagai generasi pelanjut hendaknya menyadari peran strategisnya sebagai pelanjut risalah dakwah dan pelopor pembangunan umat dan bangsa. Tidak justru larut dalam dunia gemerlap dan tindakan sia-sia lainnya.
“Akan dibawa ke mana agama Islam ini jika pemuda-pemuda Muslim justru telah kehilangan arah duluan,” papar Ja’far menyayangkan sikap sebagian pemuda yang ada.
Dalam kesempatan yang sama, MUI Sorong juga mengingatkan pemuda Islam akan bahaya laten pemikiran liberal yang tengah berkembang di berbagai perguruan tinggi di negara ini.
Masih menurut Ja’far, virus yang bernama Jaringan Islam Liberal (JIL) tersebut benar-benar harus diwaspadai.
“Kita semua harus waspada terhadap JIL, sebab mereka adalah orang-orang yang memiliki kemampuan logika yang baik, namun akidah mereka rusak,” terang Ja’far di hadapan puluhan peserta Daurah.
“Jika para pemuda Islam tidak dibentengi dan diselamatkan, maka alamat negara dan agama ini bisa hancur oleh ulah mereka nantinya,” lanjut Ja’far menegaskan.
Selama dua hari, para peserta antusias mengikuti seluruh rangkaian acara yang diisi secara bergantian oleh dua orang pemateri yaitu Sultan, S.Pd.I dan Sanusi,S.Pd.I. Mereka berdua tak lain adalah instruktur khusus wilayah Papua Barat sekaligus pemangku amanah di Departemen Dakwah Hidayatullah Papua Barat.
Untuk diketahui wilayah tersebut meliputi cabang Hidayatullah Manokwari, Fak-Fak, Kota Sorong, dan Kabupaten Sorong.
“Kalau boleh berharap acara semacam ini diperbanyak buat kami para pemuda. Meski tinggal di pelosok Papua, tapi kami juga punya semangat untuk berdakwah Insya Allah,” ungkap Arman Kelirey, mewakili harapan peserta Daurah marhalah Ula.
Arman Kelirey sendiri adalah putra asli Sorong yang kini duduk di bangu kelas III Madrasah Aliyah (MA) Sorong, Papua Barat. (Miftahuddin, Sorong)